Erina Indriana
Suasana Kunjungan Rombongan Forum Ibu Profesional

Perpustakaan dan Keluarga Pembaharu, Meniti Jalan yang Sama

ErinaIndriana.Com – Pada hari Sabtu (14/10/2023) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat (DPK Provinsi Kalbar) menerima kunjungan dari salah satu komunitas yang ada di Kalimantan Barat yaitu Forum Ibu Profesional.

Pada kunjungan kali ini, Forum Ibu Profesional menghadirkan 11 (sebelas) keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak. Kegiatan ini sendiri merupakan salah satu bentuk dari Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TP-BIS) DPK Provinsi Kalbar.

Mengambil tempat di gedung layanan baru lokasi yang dulunya dikenal sebagai Perpustakaan Daerah Kalimantan Barat ini, rombongan Forum Ibu Profesional disambut dengan ramah oleh staf Bidang Layanan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat.

Selain Forum Ibu Profesional, didalam rombongan yang hadir juga terdapat perwakilan dari Komunitas Ibu Pembaharu. Ibu Fitri Hantrini menjadi penanggung jawab yang awalnya berinisiatif untuk melakukan kegiatan ini bersama Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat.

Meningkatkan Peran Keluarga

Menurut Ibu Fitri, tujuan diadakannya kegiatan ini pada intinya ingin lebih menguatkan peran keluarga dengan beraktivitas bersama di perpustakaan. Kegiatan ini sendiri dikemas dengan menarik sehingga para anggota bisa membangun kedekatan bersama keluarga dengan berbagai cara.

Secara pribadi, penulis melihat bahwa ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat mendidik dan patut dicontoh oleh keluarga-keluarga yang lain. Seringkali kita melihat banyak keluarga yang saat ini dipisahkan oleh kesibukan masing-masing.

Banyak orang tua yang “lupa” anaknya kemana karena aktivitas dan rutinitas harian yang padat, belum lagi efek penggunaan gadget yang berlebihan membuat masing-masing hanyut dalam telepon genggam yang dimiliki.

Nah, kegiatan ini dapat dianggap sebagai upaya untuk melawan pergeseran nilai tersebut. Sebuah gerakan yang mengajak untuk membuat perubahan didalam keluarga atau dengan kata lain menjadi keluarga pembaharu.

Menikmati Kebahagiaan Bersama

Saat datang, semua keluarga duduk di selasar bawah gedung layanan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat. Selama disini, para keluarga menikmati kebersamaan dengan mendengarkan cerita, makan bersama, bermain juga saling bicara.

Kegiatan weekend yang seru ini sengaja mereka pilih untuk diabadikan di perpustakaan. Hal ini dikarenakan bahwa para Ayah dan Bunda ingin mendekatkan anak-anak mereka dengan sumber ilmu dan literasi.

Hal ini tentunya sangat penting karena keluarga adalah titik awal lahirnya sebuah peradaban. Dan perpustakaan juga mempunyai peran yang sama dalam memberikan literasi yang erat kaitannya dengan keluarga.

Setelah beberapa jam kemudian, para keluarga pembaharu tersebut kemudian naik ke lantai atas untuk melakukan kegiatan literasi lainnya seperti membaca beberapa koleksi buku dan juga mewarnai. Adapun Ibu Welasati, salah seorang pustakawan Dinas Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat menjadi pendamping mereka.

Program Peningkatan Capaian Literasi Masyarakat

Untuk saat ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat sedang berupaya untuk meningkatkan capaian literasi masyarakat dengan melakukan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TP-BIS).

Kunjungan Forum Ibu Profesional ke Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat
Kunjungan Forum Ibu Profesional ke Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat (Foto: DPK Provinsi Kalbar)

Hal ini sesuai dengan amanat UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan yang kemudian disempurnakan dengan Peraturan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia No. 3 Tahun 2023 tentang Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Program TP-BIS ini memang sengaja dirancang dengan harapan kedepannya perpustakaan tidak hanya dimaknai sebagai gudang buku semata, akan tetapi dapat juga memberikan manfaat bagi masyarakat ketika mereka datang berkunjung dan membaca koleksi buku yang dimiliki perpustakaan itu sendiri.

Bicara mengenai “literasi”, sesungguhnya tidak akan terlepas dari bagaimana peran perpustakaan dalam memberikan kontribusi yang sangat besar bagi masyarakat. Literasi tidak hanya sekedar kemampuan membaca ataupun menulis, namun juga kemampuan dan kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu subjek ilmu pengetahuan.

Pada level yang paling tinggi, justru semua ilmu pengetahuan yang diperoleh dari sumbe-sumber bacaan tersebut seharusnya memungkinkan seseorang untuk dapat membuat sebuah produk barang maupun jasa, sehingga kesejahteraan dapat diperoleh dalam kehidupannya.

Dapat dilihat bagaimana sebenarnya perpustakaan memiliki peranan sangat penting dalam meningkatkan tingkat pengetahuan dan taraf hidup masyarakat. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Nantikan lagi update terbaru mengenai aktivitas penulis selanjutnya. Salam Literasi… (ANA)

Leave a Comment