Erina Indriana
Ilustrasi Luka Batin

Luka Batin Itu Bernama Erina

Taukah kau hal paling aku benci di dunia ini ?

Taukah kau hal yang paling sulit aku hadapi?

Taukah kau hal yang paling sulit kuajak berdamai ?

Adalah luka batin di dalam hati, my deepest wound.

Luka terdalam yang tak pernah sanggup aku sembuhkan.

Satu waktu terlupakan, nampak terabaikan dalam aktivitas yang menyibukkan atau terendapkan pada dasar hati, namun pada suatu ketika juga siap meminta untuk dihadirkan kembali.

Aku bertemu luka batin ini, berhadapan dengannya, yang paling kerap adalah menangis karenanya.

Kemarin luka batin itu hadir kembali, dalam sosok yang besar dan garang, marah,benci ia kepada sesuatu / seseorang yang telah membentuknya seperti itu.

Ia memaki, menyalahkan, memberontak, melawan, bahkan ingin menerkam sebab “mengapa ia harus terganggu“ dari tidur yang belum panjang.

Dan aku, dengan luka batin itu tak sanggup melawan, tak sanggup mendamaikan, benci kepada diriku sendiri.

Andai saja, sesuatu atau seseorang itu tau, dan memang teramat ingin aku untuk ia tau, bahwa luka batin inilah yang terpaksa menjadi “kawanku” untuk menghadirkan bulir air mata.

Sakit, namun bersamanya aku mampu menangis, mengenang semua cambukan, hinaan, ketidakberhargaan diri sebagai seorang anak, sekaligus sebagai seorang manusia.

Senin, 03 Juni 2024

 

Leave a Comment